Kementerian PUPR Siap Layani Pemudik pada Jalan Nasional Padang By Pass Sampai Batas Riau

20 Juni 2017  |  08:55 WIB
Share this post :
Padang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pelayanan arus mudik lebaran tahun 2017.

Padang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pelayanan arus mudik lebaran tahun 2017. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa kesiapan infrastruktur jalan dalam melayani arus mudik Lebaran tahun 2017 ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kelancaran, kenyamanan dan keselamatan para pemudik Lebaran dan pengguna jalan selama masa liburan Idul Fitri 1438 ini. 

Menteri Basuki menambahkan, tidak hanya di jalur Pantai Utara Jawa yang tetap menjadi primadona pemudik karena konsentrasi penduduknya,  Kementerian PUPR juga menyiapkan jalur-jalur lainnya di Sumatera, Kalimantan, Bali dan Sulawesi.

Memasuki H-10, pada jalur yang dikenal padat sebagai jalur wisata dan logistik di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yaitu Padang (Bypass)-Bukit Tinggi-Batas Riau, jajaran Ditjen Bina Marga - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III telah melakukan perbaikan berupa penanganan longsoran dan penutupan lubang, serta menempatkan personil di posko-posko siaga Sapta Taruna Bina Marga yang tersebar di jalur tersebut.

“Posko Siaga Sapta Taruna di seluruh Sumbar ada 16 posko dan di Bengkulu ada 9 posko. Posko dilengkapi informasi daerah rawan longsor, alat berat berupa dump truck, loader dan excavator dan petugas piket lebaran beserta call centernya. Mendekati lebaran, alat berat maupun petugas akan kami tambahkan,” tutur Kepala BPJN III Syaiful Anwar saat melakukan pengecekan langsung jalan Padang – Batas Riau, Sabtu, (17/6).

Salah satu posko ditempatkan pada titik yang terkenal rawan, yaitu di KM 65 lebih dikenal dengan Tikungan Silaing. Di tikungan tersebut jalanan sangat curam menurun dan menanjak yang tajam disertai dengan tikungan tajam. Pengendara dihimbau untuk berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu di lokasi tersebut karena apabila hujan jalanan menjadi licin.

“Rambu lalu lintas juga telah diperbanyak melalui kerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian, agar dapat melayani mudik dengan lebih baik lagi,” tambah Syaiful.

Selain itu posko juga ditempatkan di Jembatan Kelok 9 yang terkenal akan keindahan lansekap alamnya yang harmonis dengan struktur jembatan. Pada spot pariwisata ini diprediksi akan terjadi kepadatan kendaraan.

Pada jalur terpadat di Sumbar yaitu Padang (Bypass) – Bukit Tinggi – Batas Riau sepanjang 205 km tersebut, saat ini telah siap 99 persen, hanya terdapat satu titik longsor yaitu pada KM 185 yang sedang dilakukan penanganan akibat longsor 9 Juni 2017 lalu. Longsor tersebut mengakibatkan tertutupnya satu lajur kendaraan dan hanya menyisakan satu lajur untuk dilalui kendaraan.

Untuk mencegah kemacetan pada titik longsor longsor, pihak BPJN III sudah bergerak cepat dengan melakukan pemasangan plat decker untuk menahan timbunan. Saat ini progress pekerjaan sedang menunggu pengeringan beton pada plat decker tersebut dan diharapkan pada hari Senin (19/6) sudah dapat dilakukan penimbunan sehingga pada saat kepadatan arus mudik jalan sudah dapat dilalui kendaraan dengan 2 lajur.

Padang Bypass

Salah satu ruas penting lainnya adalah ruas Padang Bypass, proyek pelebaran jalan dari dua lajur menjadi empat jalur pada kedua arah saat ini sudah selesai dikerjakan. Pelebaran jalan yang menggunakan APBN senilai Rp 436 miliar tersebut dilaksanakan sejak April 2014 dan telah selesai 100 persen.

"Jalan ini memiliki panjang 27,25 km yang menghubungkan Teluk Bayur sampai Flyover Duku tanpa perlu masuk kota Padang. Jadi pemudik yang hendak melakukan perjalanan ke Bengkulu bisa langsung melalui Padang Bypass, termasuk yang ingin mudik ke Pekanbaru, Riau dan ke Padang Sidempuan hingga Medan, " tambah Syaiful. 

Pembiayaan pelebaran jalan Padang Bypass ini menggunakan pinjaman luar negeri Pemerintah Korea Selatan. Pelebaran dilakukan dari seksi Gaung-Lubuk Begalung sepanjang 5 Km dan seksi Lubuk Begalung-Duku sepanjang 22 Km.

"Saat ini masih terdapat beberapa titik penyempitan jalan namun akan dilanjutkan pengerjaannya dengan menggunakan dana alokasi APBN senilai kurang lebih Rp 33 miliar. Penyempitan jalan ada di 12 titik ruas jalan dengan total sepanjang 1,4 km lagi,” tambahnya.

Pekerjaan pelebaran juga termasuk melakukan penambahan jembatan baru sebanyak 9 buah dengan panjang total 628 meter. " Untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara, railing jembatan kita cat merah, termasuk adanya marka dan lampu penerangan yang sudah sesuai standar,” tutup Syaiful.