Pembangunan Infrastruktur PUPR di Sumatera Selatan

26 April 2017  |  13:41 WIB
Share this post :
Jakarta Pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah masif dilakukan.

Jakarta – Pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah masif dilakukan. Tidak hanya menyelesaikan pembangunan jalan tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur lain termasuk venue olahraga dan wisma atlet untuk mendukung Asian Games tahun 2018. 

Anggaran pembangunan infrastruktur PUPR di Provinsi Sumsel tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp 2,5 triliun. Anggaran tersebut terbagi untuk pembiayaan infrastruktur mendukung kedaulatan pangan dan ketahanan air sebesar Rp 911,51 miliar, meningkatkan konektivitas Rp 1,05 triliun, infrastruktur dasar seperti air minum dan sanitasi Rp 533,39 miliar dan penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Rp 102,37 miliar. Sumsel juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017, untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 1,01 triliun.

Perbaikan jaringan irigasi yang dilakukan Kementerian PUPR cukup luas bahkan dilakukan secara berkelanjutan melalui kontrak pekerjaan tahun jamak. Seperti hal nya pembangunan pada Daerah Irigasi (DI) Komering yang memiliki Luas Potensial/Fungsional 17.372 hektar yang mendapatkan aliran air melalui saluran tersier sepanjang 82.550 km dan saluran sekunder sepanjang 50.600 km. Daerah irigasi ini memberi manfaat terhadap 16.000 kepala keluarga (KK) dengan anggaran pembangunan sebesar Rp 594 miliar dan waktu pelaksanaan mulai 2016-2018.
 
Selain itu juga dibangun jaringan irigasi pada DI Air Lakitan dengan luas potensial/fungsional 9.697 hektar, saluran sekunder 32,13 km dengan anggaran sebesar Rp 291,4 miliar yang dilaksanakan selama 4 tahun yakni 2014-2017.  Pembangunan juga dilakukan pada DI Lematang yang dikerjakan pada 2015-2018 dengan luas potensial 3.000 hektar, saluran primer 10,2 km, saluran sekunder 30,57 km dengan anggaran Rp 273 miliar.

Saat ini Kementerian PUPR juga tengah menyiapkan pembangunan Bendungan Tigadihaji yang ditargetkan dapat dimulai pembangunannya tahun 2017. Bendungan tersebut akan memiliki kapasitas tampung 260 juta m3 untuk mengairi irigasi baru seluas 25.000 hektar, air baku sebesar 1 m3 per detik, mengurangi banjir dan memiliki potensi pembangkit listrik. Anggaran pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.

Konektivitas

Konektivitas di Provinsi Sumsel tengah digenjot pemerintah. Sebanyak 5 ruas Tol Trans Sumatera tengah dibangun di Sumsel yakni Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang (100 km), Tol Pematang Panggang – Kayu Agung (85,6 km), Tol Palembang – Tanjung Api – Api (70 km) dan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (112 km).

Jalan Tol Palembang – Indralaya saat ini progres fisiknya telah mencapai 45 persen dan pengadaan lahan telah selesai 94,14 persen. Panjang tol ini yakni 22 Km dengan anggaran pembangunan sebesar Rp 2,63 triliun. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Tol Palembang-Indralaya Seksi 1 Palembang–Pamulutan 7,75 km setidaknya akan fungsional pada Juni 2017 dan ditargetkan beroperasi penuh pada tahun ini. 
 
Sementara untuk Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang saat ini sudah dilakukan penetapan lokasi oleh Gubernur Sumsel. Ruas selanjutnya yakni Pematang Panggang – Kayu Agung telah diterbitkan penetapan lokasinya oleh Bupati Ogan Komering Ilir. Untuk Tol Palembang-Tanjung Api Api yang akan menghubungkan ke Bandara Sultan Mahmud Badarudin II saat ini dalam tahapan survey dan perencanaan.

Progres fisik Tol Kayu Agung-Palembang-Betung saat ini telah mencapai 2,21 persen dengan pembebasan lahan yang telah selesai mencapai 83.46 persen.Panjang tol ini mencapai 112 km dan terbagi menjadi tiga seksi. Ditargetkan setidaknya satu ruas jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung bisa fungsional pada tahun ini. 

Penyediaan Infrastruktur Air Minum, Sanitasi dan Perumahan

Untuk air minum, sanitasi dan kawasan kumuh, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya melalui program padat karya agar masyarakat bisa turut serta dalam pembangunan menargetkan 276 desa untuk kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Pada program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) atau program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi dan pengelolaan air limbah dilakukan di dua kelurahan dengan dana Rp 800 juta. Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Sumsel dilakukan di 307 kelurahan dengan biaya mencapai Rp 5,4 miliar. 

Kementerian PUPR juga menyiapkan jalan akses penghubung antardesa untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat dengan memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan cakupan seluas 62,21 hektar di 11 kelurahan/desa dengan biaya Rp 15 miliar. 

Di sektor perumahan, Kementerian PUPR akan membangun rumah swadaya sebanyak 94 unit dan 3.000 unit rumah akan ditingkatkan kualitasnya. Untuk dua kegiatan tersebut, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 56,07 miliar. Selain itu, akan dibangun rumah susun bagi MBR sebanyak 97 unit dengan biaya Rp 34,3 miliar. 

Infrastruktur Pendukung Asian Games 2018

Pada tahun ini, Kementerian PUPR juga menyiapkan infrastruktur penunjang Asian Games 2018. Sejak akhir 2016, Kementerian PUPR tengah membangun venue olahraga menembak (Shooting Range) di Jakabaring Sport City (JSC) dengan nilai kontrak Rp 72 miliar, dimana progres fisiknya kini telah mencapai 23,7 persen dan ditargetkan selesai pada akhir September 2017. Demikian juga dengan pembangunan venue olehraga dayung (rowing lake) dengan nilai kontrak Rp 135 miliar, yang saat ini progres fisiknya mencapai 13,3 persen dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017. 

Selain arena olah raga Kementerian PUPR telah menyiapkan Wisma Atlet Jakabaring, sebanyak lima menara (tower). Sebanyak tiga tower telah selesai dibangun pada tahun 2015, sementara saat ini tengah diselesaikan dua tower lagi yang progres fisiknya telah mencapai 96,6 persen dengan anggaran Rp 41 miliar. (*)