Menteri Basuki Resmikan Sambungan Terakhir Simpang Susun Semanggi

26 April 2017  |  11:02 WIB
Share this post :
Megaproyek Simpang Susun Semanggi akan mulai beroperasi pada 17 Agustus 2017 dengan menelan biaya Rp360 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Megaproyek Simpang Susun Semanggi akan mulai beroperasi pada 17 Agustus 2017 dengan menelan biaya Rp360 miliar.

"Saya dan Menteri Perhubungan datang ke sini untuk mengapresiasi PT Wijaya Karya Persero yang pengerjaannya bisa cepat dengan kualitas yang lebih baik. Kami datang untuk menaikkan sambungan terakhir yang berukuran 3,6 meter," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Basuki dan Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi meresmikan sambungan terakhir Jembatan Layang Semanggi 2 pada Selasa (25/4/2017) pukul 23.30 WIB.

Simpang Susun Semanggi sendiri terbentang dengan jarak 1,6 KM dan telah menghabiskan biaya Rp360 miliar. Proyek Simpang Susun Semanggi sendiri telah dikerjakan sejak April 2016 dan rencananya akan mulai dioperasikan pada 17 Agustus 2017.

Basuki menyebut, bangunan telah selesai sekitar 74%. Sisanya, 26% seperti finishing, lighting, landscape dan berbagai perapihan pernak-pernik lainnya akan segera selesai pada bulan Juni atau Juli tahun ini.

"Sebelum Simpang Susun Semanggi dioperasikan akan dicek dahulu kelayakannya, pemeriksaan dilakukan oleh Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Jika sudah mendapatkan izin tersebut maka sudah boleh dipakai secara umum," ujar Basuki.

Basuki menambahkan, untuk pengujian oleh Komitenya sendiri akan dilihat dari segi desain, kualitas beton, kekuatan kontruksinya.

"Seberapa besar pengurangan kemacetan harus dilihat dulu beberapa variable yang akan dibuat. Paling tidak 30% akan berkurang kemacetannya. Selain kemacetan, saya sebagai arsitek sangat impresif cara membuat desain Simpang Susun Semanggi ini yang tidak mengganggu keindahan Semanggi sebelumnya justru semakin menambah nilai estetikanya," ujar Budi Karya Samadi.

"Demi keindahan kota, Simpang Susun Semanggi sendiri diharapkan tidak menjadi kontruksi yang gelap dan tidak menarik ketika malam hari. Mengacu pada jembatan-jembatan yang ada di seluruh dunia, bahwa segi estetik ketika malam hari harus diperhatikan," menurut President Director Arkonin Achmad Noerzaman.

"Teknologi yang diciptakan dalam pembangunan Simpang Susun Semanggi bisa dibilang minim gangguan kepada pengguna jalan yang lain. Bahkan pengguna jalan seperti mengira sudah jadi begitu saja, padahal prosesnya sudah setahun," tutup Achmad.

Simpang Susun Semanggi tersusun dari 2 ramp. Pengguna jalan dari arah Grogol menuju Blok M bisa menggunakan ramp 1 yang terhitung sepanjang 796 meter, sedangkan untuk ramp 2 yang berjarak 826 meter mengubungkan dari arah Cawang manuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).