Lelang 4 Ruas Baru Disiapkan

20 April 2017  |  02:00 WIB
Share this post :
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan pelelangan empat proyek jalan tol baru untuk ditawarkan kepada swasta.

JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyiapkan pelelangan empat proyek jalan tol baru untuk ditawarkan kepada swasta.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna memerinci, keempat ruas tersebut adalah Probolinggo—Banyuwangi, Semarang—Demak, Jakarta—Cikampek II Selatan, dan Serang—Panimbang dengan skema availability payment.

“Fokus sekarang bagaimana menyelesaikan yang sudah dijanjikan, tetapi juga lebih bagus sambil mempersiapkan proyek ke depannya,” ujarnya, Selasa (18/4).

BPJT, menurutnya, akan terlebih dahulu mengulang proses prakualifikasi ruas Probolinggo—Banyuwangi dan Semarang—Demak sambil menunggu izin penetapan lokasi diperoleh.

Sebelumnya, ruas tol Semarang—Demak sepanjang 24 kilometer ini telah mengantongi izin penetapan lokasi dari Gubernur Jawa Tengah. Persetujuan penetapan lokasi diumumkan dalam Keputusan Gubernur Nomor 590/52/2016 yang ditandatangani oleh Sekda Jateng Sri Puryono pada 23 November 2016.

Akan tetapi, penetapan lokasi atau penlok tersebut belum mempertimbangkan rencana pemerintah yang menginginkan pembangunan ruas tol sekaligus berfungsi sebagai tanggul penahan rob.

Adanya rencana pembuatan tanggul diperkirakan membuat trase jalan tol bergeser ke arah utara di dekat pantai yang dilanjutkan dengan pembangunan tanggul dengan pintu air. Akibatnya, pemerintah memerlukan izin penlok baru.

Berdasarkan desain yang lama, biaya investasi proyek jalan tol ini diperkirakan mencapai Rp3 triliun.

Proses prakualifikasi juga mengerucutkan dua konsorsium yang berhak mengikuti lelang yaitu konsorsium PT Jasa Marga Tbk.-PT Waskita Toll Road dan konsorsium PT Pembangunan PerumahanTbk.–PT Wijaya Karya Tbk.

“PQ [pre-qualification] akan kami ulang. Kami harus pastikan lagi peserta yang kemarin masih mau ikut, sekaligus membuka kesempatan bagi badan usaha lain. Semakin banyak yang ikut semakin bagus,” ujarnya.

Sementara itu, dalam prakualifikasi proyek jalan tol Probolinggo—Banyuwangi sepanjang 170,36 kilometer, terdapat tiga badan usaha yang berhak mengikuti pelelangan. Salah satunya adalah perusahaan konstruksi asal Turki Enka Insast Ve Sanayi yang melaju seorang diri tanpa menggandeng mitra.

Selain itu, juga tercatat konsorsium PT Jasa Marga Tbk., PT Waskita Toll Road, dan PT Brantas Abipraya; serta PT Pembangunan Perumahan Tbk. yang bersaing memperebutkan proyek jalan tol senilai Rp18,40 triliun tersebut.

Sementara itu, ruas Jakarta—Cikampek II Selatan sepanjang 64 kilometer merupakan prakarsa PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sesuai dengan ketentuan, pemrakarsa proyek senilai Rp17,70 triliun ini berhak mendapatkan keistimewaan berupa hak right to match guna memperbesar peluang menang dalam proses pelelangan.

//PROYEK JSMR//

Sebelumnya Direktur Pengembangan Bisnis JSMR Hasanudin mengatakan, pihaknya menyiapkan 15 ruas tol baru sepanjang total 1.000 kilometer, dengan perkiraan biaya investasi mencapai Rp110 triliun untuk diusulkan sebagai proyek prakarsa kepada pemerintah.

Menurutnya, ruas-ruas tersebut akan diusulkan kepada pemerintah dalam jangka waktu panjang, sekitar 10 tahun hingga 15 tahun mendatang.

“Rule-nya kalau per 1 km rata-rata [biaya investasinya] Rp110 miliar, dengan asumsi [struktur] jalannya fine-fine saja, bukan berbukit. Itu semua di luar biaya tanah,” ujarnya.

Dia menjabarkan, ruas yang akan diusulkan di antaranya Cileunyi—Tasikmalaya—Cilacap sepanjang 235 kilometer dan tol Cawang—Bandara Soekarno Hatta sepanjang 40 kilometer.

Rencananya, dalam pengusahaan jalan tol Cawang—Bandara, JSMR akan menggandeng PT Angkasa Pura. Sementara untuk tol Cileunyi—Tasikmalaya—Cilacap, pihaknya menggandeng investor tol asal Malaysia, UEM Group Berhad.

Hingga 2016, JSMR telah mengoperasikan 593 kilometer jalan tol. Jumlah tersebut ditargetkan bertambah dua kali lipat menjadi 1.260 kilometer pada akhir 2019.