Palembang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun Intake (bangunan pengambil air) Air Baku Ogan II berkapasitas pompa sebesar 1.200 liter per detik. Pembangunan yang dimulai sejak Januari 2017 ini bertujuan menambah pasokan air bersih pada kawasan metropolitan Palembang bagian Selatan, termasuk Komplek Olahraga Jakabaring yang akan digunakan pada Asian Games 2018.
Sebelumnya Kota Palembang mendapatkan pasokan air bersih dari Intake Sungai Ogan yang telah dibangun dan dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi, dengan kapasitas 500 liter per detik.
Selain membangun rumah susun atlet dan merenovasi sejumlah venue pertandingan di Komplek Olahraga Jakabaring, ketersediaan air bersih juga penting terutama untuk memenuhi pasokan air bagi lima Rusun atlet yang akan digunakan oleh 264 orang.
"Pompa yang akan kita bangun sebanyak tiga buah dengan kapasitas 660 liter/detik setiap pompanya. Yang akan kita operasikan dua pompa, sementara satu sebagai cadangan (stand by)," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Jarot Widyoko, di Palembang, baru-baru ini.
Pekerjaan konstruksi yang dikerjakan meliputi pembangunan intake, bak flow meter, pompa submersible, pekerjaan pipa transmisi, dan tangki air. Total nilai kontrak pekerjaan intake air baku tersebut sebesar Rp 35,83 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017.
"Pembebasan lahan sudah tidak ada masalah, kita sudah bekerjasama dengan pemerintah setempat dan akan dilanjutkan oleh Ditjen Cipta Karya yang akan membangun fasilitas pengolahan airnya," ujar Jarot.
Ia juga mengungkapkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di Palembang, saat ini pihak pemerintah kota juga telah mengajukan pembangunan intake tambahan berkapasitas 1.100 liter per detik di daerah Gandus, Palembang Barat.
Pengendalian Banjir di Palembang
Selain fasilitas air bersih, Kementerian PUPR melalui BBWS Sumatera VIII juga melakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palembang. Diantaranya melakukan normalisasi Sungai Bendung sepanjang 5,5 kilometer (km) dan pemasangan stasiun pompa berkapasitas 36.000 liter per detik dengan jumlah pompa sebanyak 6 buah masing-masing berkapasitas 6.000 liter per detik, serta pembangunan kolam retensi seluas 1,2 hektar yang dilengkapi pompa di muara Sungai Bendung sebagai tampungan air saat musim hujan.
“Sungai Bendung bermuara di Sungai Musi. Seringkali bila volume Sungai Musi naik, mengakibatkan Sungai Bendung mengalami limpas yang berakibat terjadinya genangan seluas sekitar 285 hektar. Kolam retensi yang dibangun akan menampung limpasan air, untuk selanjutnya dipompa ke Sungai Musi,”jelasnya.
Selain untuk mengatasi banjir, Jarot juga mengaku telah merencanakan kolam retensi tersebut ditata untuk menjadi salah satu destinasi wisata, dilengkapi dengan taman dan jalan melingkar di sekitar kolam retensi.
Ia menargetkan pembangunan stasiun pompa tersebut akan selesai sesuai kontrak pada tahun 2018. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan pompa tersebut dilakukan oleh PT. SAC Nusantara-PT. Basuki Rahmanta Putra, KSO dengan nilai kontrak Rp 225 miliar dengan sistem tahun jamak selama empat tahun anggaran sejak 2015.
Dukungan infrastruktur SDA dalam menyambut Asian Games juga dilakukan pada renovasi kolam dayung Jakabaring. Renovasi dilakukan dengan memperpanjang kolam 1 km dari semula 1,2 km menjadi 2,2 km. Perpanjangan dilakukan ke arah utara 300 meter (m) dan ke arah selatan 700 m, dengan lebar 200 m dan kedalaman 3,5 m. Total anggaran yang diperlukan untuk perpanjangan kolam tersebut mencapai Rp 82 miliar dan ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2017 ini, untuk kemudian diuji coba pada Oktober 2017.
Kolam dayung tersebut merupakan kolam retensi buatan yang dibangun pada tahun 2011 dan digunakan sebagai venue ski air pada Sea Games XXVI tahun 2011. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018, maka dilakukan pekerjaan perluasan kolam untuk memenuhi standar internasional.