17% Truk yang Melewati Cisomang Dinyatakan Overload

09 April 2017  |  11:31 WIB
Share this post :
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan sebanyak 17% dari 600 truk kendaraan golongan V yang melintasi Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi mengangkut beban yang melebihi kapasitas maksimum jalan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan sebanyak 17% dari 600 truk kendaraan golongan V yang melintasi Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi mengangkut beban yang melebihi kapasitas maksimum jalan.

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyatakan, laporan tersebut berdasarkan hasil pantauan alat bernama Weight In Motion yang telah dipasang di dua sisi Jembatan Cisomang. Adapun pengamatan dilakukan sejak dibukanya Jembatan Cisomang pada 1 April hingga 9 April.

"Maksimum load yang diizinkan sesuai kendaraan kelas V adalah 45 ton. Tapi ini 17% dari 600 kendaraan overload, harusnya 45 ton tapi dia ada yang memuat sampai 85 ton," ujarnya, Minggu (09/04).

Menteri menambahkan, truk yang dinyatakan kelebihan muatan lantas dikeluarkan oleh petugas jalan tol di gerbang terdekat dari Jembatan Cisomang, yaitu GT Jatiluhur dari arah Jakarta, maupun GT Cikamuning dari arah Bandung.

Menurutnya, kelebihan muatan pada kendaraan terbukti berpengaruh pada struktur jalan maupun jembatan sehingga rentan mengalami kerusakan. Di sisi lain, dia menilai opsi jalur darat menjadi pilihan pengusaha logistik karena tidak adanya denda yang dikenakan untuk muatan yang berlebih, seperti halnya pada kapal atau pesawat.

Oleh karena itu, pemerintah berencana mengaktifkan kembali jembatan timbang di jalan-jalan nasional dalam waktu dekat untuk mendisiplinkan pengguna jalan.

"Kita keluarkan mereka dari jalan tol, tapi jalan nasional kita yang jadi rusak. Makanya kita akan segera mengeksekusi jembatan timbang pada minggu ini," ujarnya.