Bangun Infrastruktur, Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Kota Baru Tanjung Selor

12 Oktober 2017  |  07:31 WIB
Share this post :
JakartaSesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2015-2019 serta Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran

Jakarta—Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2015-2019 serta Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan yang merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Utara, provinsi ke-34 di Indonesia. Tanjung Selor sendiri merupakan salah satu dari sepuluh Kota Baru Mandiri (KBM) yang terpilih untuk dikembangkan.

“Akan masuk investasi besar ke sini di sektor pembangkit listrik tenaga air mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kalimantan Utara. Tadi saya sudah tanya kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati Bulungan, sudah disiapkan 11 ribu hektar,’ jelasnya.

Untuk mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang dari dan ke Kota Tanjung Selor, Kementerian PUPR membangun jalan dan jembatan sebagai pembentuk struktur ruang kota. Diantaranya pembangunan jalan yang menghubungkan Tanjung Selor ke arah Tanjung Palas sepanjang 34,82 km sejak tahun 2014 telah dikerjakan dan ditargetkan selesai pada tahun 2017. Pembangunan jalan lainnya pada ruas Tanjung Palas – Sekatak sepanjang 65,13 km menuju Kabupaten Malinau dan sebagai akses menuju perbatasan dengan anggaran tahun jamak 2017-2019 sebesar Rp 165,3 miliar.

Untuk mengantisipasi kebutuhan air baku seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi Kota Tanjung Selor, Kementerian PUPR dalam periode 2016-2018 akan menyelesaikan pembangunan Embung Tanjung Agung seluas 2,1 hektar dengan anggaran Rp 49 miliar. Embung multifungsi ini memiliki manfaat sebagai pengendali banjir, pemenuhan kebutuhan air baku di Tanjung Selor dengan kapasitas tampung 61.430 meter kubik yang bersumber dari Sungai Kayan. Embung air baku ini akan mampu memenuhi kebutuhan 1.600 sambungan rumah (SR) atau 8.000 jiwa.

Sementara itu, telah rampung pada tahun 2015, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sabanar Lama dengan kapasitas 20 liter/detik dengan alokasi anggaran Rp 7,15 miliar. Selanjutnya pada tahun 2017, tengah dibangun IPA Gunung Seriang dengan volume 50 liter/detik dengan anggaran Rp 9,3 miliar dimana progresnya mencapai 95 persen.

Disamping itu penataan kawasan permukiman baru juga tengah dikerjakan berupa pekerjaan perkerasan jalan di Gang Sekumpul dan Gang Jambu dan pembangunan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di tepi Sungai Kayan. Taman yang nantinya akan menjadi ikon Kota Tanjung Selor ini progresnya sudah mencapai 35 persen dan ditargetkan selesai pada akhir 2017 dengan anggaran Rp 14,6 miliar.

“Pekerjaan taman harus dikerjakan serius dengan sentuhan nilai. Begitu pula kualitas tanaman dan pohonnya harus dipilih yang terbaik dan ditanam dengan baik pula, karena fasilitas ini akan langsung dirasakan masyarakat," kata Menteri Basuki dalam kunjungan kerjanya saat meninjau lokasi itu belum lama ini. Dalam pembangunan taman, Menteri Basuki juga mengingatkan agar pemadatan tanah dilakukan dengan sempurna karena sebagian kawasan Tanjung Selor merupakan lahan rawa.(*)