Bangun Jembatan Gantung & Rusunawa, PUPR Hadirkan Kemudahan Akes &Hunian Layak Masyarakat Temanggung

19 Juni 2017  |  09:07 WIB
Share this post :
Temanggung - Kemudahan akses dan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat merupakan dua hal yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Temanggung - Kemudahan akses dan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat merupakan dua hal yang menjadi perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo.  Pemerintah melalui  Kementerian PUPR secara aktif membangun infrastruktur jembatan tidak hanya jembatan bentang panjang namun juga jembatan desa serta rumah susun untuk memudahkan akses masyarakat dan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai Kabupaten/Kota, termasuk di Temanggung, Jawa Tengah. 

Diantaranya adalah 2 Jembatan Gantung serta 1 tower Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Parakan Wetan, di Desa Parakan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sabtu (17/6).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, anggota DPR Komisi V Nusyirwan Soedjono dan Sudjadi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmiko, Bupati Temanggung Mulyadi Bambang Sukarno, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Hari Suprayogi, Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Iwan Zarkasi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII (BBPJN VII) Wilayah Jateng DIY Ditjen Bina Marga Heri Marzuki, Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra Saleh Atmawidjaja.

Kedua Jembatan tersebut yakni Jembatan Gantung Galeh yang memiliki panjang 90 meter menghubungkan antara Desa Gandurejo serta Desa Kauman yang dipisahkan oleh sungai Galeh. Jembatan ini memiliki pemandangan dengan latar belakang Gunung Sumbing yang megah dan indah. Jembatan Gantung kedua yakni Suropadan yang memiliki panjang 90 meter menghubungkan Desa Soropadan dan Desa Kalikuto tersebut dipisahkan oleh Sungai Elo.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, jembatan besar diresmikan akan tetapi jembatan kecil yang langsung dinikmati rakyat juga harus diresmikan. "Jembatan kecil itu sangat penting karena menghubukan dari desa ke desa serta antar kecamatan," katanya. 

Menurut Presiden Jokowi lebih lanjut, banyak desa dan kecamatan yang meminta untuk dibangun jembatan gantung seperti ini karena melalui jembatan antar desa ini akan meningkatkan baik itu untuk logistik, dan mobilitas orang menjadi lebih cepat.

"Jembatan-jembatan seperti ini harus dibangun karena sangat penting sekali," terangnya

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang.

Kementerian PUPR sendiri akan membangun sebanyak 60 jembatan kecil yang menghubungkan antar desa di Indonesia baik itu di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, NT, NTB, bahkan Papua.

Selain 2 buah jembatan gantung yang diresmikan tersebut, Kementerian PUPR juga membangun pula 2 buah jembatan di Kabupaten Temanggung Jembatan Gantung Mangunsuko sepanjang 120 meter yang menghubungkan Desa Mangunsuko Desa Grogol ke Desa Sumber dan Desa Tutup Kabupaten Magelang, kemudian Jembatan Gantung Krinjing sepanjang 90 meter yang menghubungkan Desa Paten dan desa Jombong ke Desa Krinjing,

Sebanyak 4 jembatan gantung yang menggunakan rangka baja tersebut dibangun Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jawa Tengah dengan kontraktor PT. Unggul Perdana Mulya dengan nilai kontrak Rp 11 miliar dari dana APBN tahun 2016 dan 2017. 

Rumah Susun Sewa Parakan Wetan

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga meresmikan Rusunawa yang terletak di Jalan Parakan Campur Salam Kelurahan Parakan Wetan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Rusunawa tersebut di bangun pada tahun 2016 oleh Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Staregis, Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumaan Kementerian PUPR dengan kontraktor PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 22,3 miliar.

Rusunawa terdiri dari 5 lantai dengan type unit 24 berjumlah 114 unit yang dapat dihuni 228 jiwa diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Rusunawa telah dilengkapi dengan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) dan meubelairnya dan dibangun di atas lahan seluas 2.638 meter persegi yang disewakan Rp 100.000 perbulan.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin saat ditanya wartawan mengungkapkan, pengelolaannya akan dilakukan oleh Pemda yang diperuntukan bagi pekerja lajang dan berkeluarga. 

Pada 2017 di Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR membangun sebanyak 15 tower dengan anggaran sebesar Rp 260 miliar. "Dari 15 tower tersebut salah satunya di Kabupaten Temanggung,"ujarnya. Sedangkan secara nasional katanya, pada tahun 2017 Kementerian PUPR akan membangun sebanyak 116 tower dengan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun sebagai bagian dari upaya mewujudkan program sejuta rumah.