Tingkatkan Minat Investor, Kementerian PUPR Turut Serta Pada Construction Investment Dialog di Turki

28 April 2017  |  09:15 WIB
Share this post :
Jakarta - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib, menjadi narasumber pada kegiatan Construction Investment Dialogue di Istanbul Turki, Rabu (26/4).

Jakarta - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib, menjadi narasumber pada kegiatan Construction Investment Dialogue di Istanbul Turki, Rabu (26/4). Dalam kesempatan tersebut, Yusid mempresentasikan paparannya dengan tema Construction Investment Reform in Public Works and Housing.

Dihadapan para peserta dialog, Yusid menjelaskan mengenai keadaan Indonesia saat ini yang merupakan pasar konstruksi terbesar pertama di ASEAN dan keempat terbesar di tingkat Asia setelah Jepang, Tiongkok, dan India. Berbagai kebutuhan investasi di Indonesia seperti jalan tol, sumber daya air, air minum dan sanitasi, serta perumahan sesuai dengan Renstra 2015-2019 juga dijelaskan dalam paparan ini.

Yusid juga menjelaskan mengenai prosedur implementasi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam kesempatan tersebut, Yusid menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia menjamin keamanan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Skema KPBU dalam ketersediaan public goods selain bermanfaat untuk mengisi gap financing penyediaan infrastruktur, juga memiliki berbagai benefit jika di bandingkan dengan skema pendanaan tradisional yang menggunakan APBN.

“ Keuntungannya antara lain bisa mendorong lebih tingginya kualitas layanan yang di hasilkan, dapat diterapkannya prinsip efisiensi sesuai nilai keuntungan, dan lebih efektifnya tatakelola proyek infrastruktur terkait akuntabilitas-nya”,  tutur Yusid Toyib.

Daftar proyek yang siap di KPBU-kan juga turut dipaparkan antara lain Proyek Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan, Proyek Penyediaan Air Minum Bandar Lampung Water Supply System Development, Proyek Bendungan Jatigede, Proyek Bendungan Jatibarang, Proyek Bendungan Pandan Duri, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan persyaratan investasi di bidang konstruksi di Indonesia turut menjadi bahasan kegiatan ini.  Diharapkan melalui keikutsertaan Kementerian PUPR mewakili Indonesia pada acara bertaraf internasional ini akan meningkatkan minat investor khususnya di sektor konstruksi Indonesia.