Kementerian PUPR Kembali Jalin Kerjasama Dengan Swasta, Cetak Operator Alat Berat Bersertifikat

28 April 2017  |  09:06 WIB
Share this post :
Jakarta - Untuk mendukung pembangunan Infrastruktur yang sedang gencar dilakukan saat ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

Jakarta - Untuk mendukung pembangunan Infrastruktur yang sedang gencar dilakukan saat ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi. Tentunya percepatan ini tidak bisa dilakukan Pemerintah sendiri, untuk itulah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menggandeng pihak swasta, salah satunya dengan PT Brantas Abipraya (Persero).  Untuk itulah dilaksanakan Uji Kompetensi  Operator Alat Berat yang diinisiasi oleh PT Brantas Abipraya (Persero) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi di Jakarta, Rabu (26/4).

Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian PUPR Masrianto yang membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan di Balai Material dan Peralatan Konstruksi ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang salah satunya mengatur mengenai keharusan tenaga kerja konstruksi di Indonesia untuk bersertifikat.

Dalam paparannya, Masrianto mengapresiasi PT Brantas Abipraya (Persero) yang menginisasi kegiatan ini untuk melaksanakan aturan pemerintah sesuai dengan UUJK. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya semua stakeholder bisa melakukan kegiatan serupa”, ujar Masrianto.

Peserta kegiatan ini merupakan para operator alat berat PT Brantas Abipraya (Persero) yang bekerja di proyek konstruksi di berbagai daerah di Indonesia. Manfaat yang diharapkan dapat dirasakan oleh para peserta yaitu agar dapat meningkatkan kemampuan teknis peserta yang juga dapat meningkatkan kompetensinya.

Sebelumnya telah dilakukan kerjasama antara Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dengan PT Brantas Abipraya (Persero) pada awal Februari 2017 lalu. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua operator alat berat konstruksi dapat bekerja dengan lebih baik dan aman. Kedepannya akan ada 3 angkatan dengan total peserta 600 peserta yang harus disertifikasi.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Material dan Peralatan Konstruksi terus mendukung kegiatan serupa dengan memfasilitasi peralatan yang tersedia di Balai tersebut.